A.
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Pada
proses pembelajaran, kegiatan siswa belajar dan guru mengajar merupakan
kegiatan yang paling pokok. Artinya bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan
pembelajaran banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami
oleh siswa sebagai anak didik dan guru sebagai pendidik (Endang T.S: 2012).
Namun
demikian, tidaklah mudah bagi seorang guru kelas bawah di sekolah dasar untuk
mewujudkan tercapainya hasil pembelajaran yang maksimal tanpa perencanaan yang
matang dan pengelolaan yang tepat. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tidak
maksimalnya hasil pembelajaran, diantaranya adalah jumlah siswa yang melebihi
target rombongan belajar (rombel) dalam satu kelas, latar belakang siswa yang
bervariasi, peran guru yang kurang aktif, serta pemilihan media dan metode
pembelajaran yang kurang tepat sehingga menyebabkan siswa menjadi pasif bahkan
tidak mengerti dengan materi yang diterimanya.
Upaya
yang dapat dilakukan oleh guru sebagai seorang fasilitator bagi siswanya adalah
dengan memilih alat bantu atau media pembelajaran yang benar-benar dapat
mengaktifkan siswa dengan memperhatikan kemajemukan individu siswa dan
lingkungan di mana mereka berada sehingga dapat menjadi sarana komunikasi dan
pembelajaran akan terasa lebih bermakna bagi siswa.
Dalam
pendekatan tematik, guru juga harus mampu mengembangkan strategi pembelajaran
yang berkualitas sesuai dengan tema pembelajaran. Strategi yang digunakan untuk
menggabungkan beberapa indikator dari
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang berbeda dalam satu tema diharapkan
dapat menyenangkan, menantang, mendorong siswa untuk bereksplorasi, memberi
pengalaman sukses dan dapat mengembangkan kecakapan berfikir.
Berdasarkan latar belakang di atas,
penulis sangat tertarik untuk mengkaji lebih mendalam tentang masalah kurang
aktifnya siswa kelas dua dalam tema lingkungan yang dituangkan dalam sebuah judul Penggunaan
Media Kartu Tempel Melalui Model
Pembelajaran Veni, Vidi, Vici Untuk
Meningkatkan Aktifitas Siswa Kelas Dua Dalam Tema Lingkungan.
2.
Rumusan
Masalah
Rumusan
masalah dalam kertas kerja ini adalah bagaimana penggunaan media kartu tempel melalui
model pembelajaran veni, vidi, vici untuk meningkatkan aktifitas siswa kelas
dua dalam tema lingkungan?
3.
Tujuan
dan Manfaat
Tujuan
penulisan kertas kerja ini adalah untuk mengetahui gambaran umum Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran, proses pembelajaran dan tingkat keberhasilan siswa
dengan menggunakan media kartu tempel melalui model pembelajaran veni, vidi, vici.
Adapun manfaat
dari penulisan kertas kerja ini adalah untuk mengembangkan kompetensi
guru dalam merancang dan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran,
meningkatkan kreatifitas guru dalam mengembangkan proses pembelajaran di
sekolah, menambah wawasan guru dalam menyajikan pembelajaran yang sesuai dengan
karakterisrik siswa Sekolah Dasar, menanamkan sikap kreatifitas dan percaya
diri siswa dalam memecahkan masalah, meningkatkan aktifitas siswa selama berlangsungnya
pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa.
B.
KAJIAN
TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA
1.
Media
pembelajaran Kartu Tempel
Kartu adalah sebuah
objek kecil tipis datar, umumnya terbuat dari kertas tebal atau plastik (http://id.wikipedia.org/wiki/Kartu). Media pembelajaran kartu tempel merupakan sebuah alat berupa kartu
berperekat di bagian belakang yang terbuat dari kertas berwarna dengan gambar
dan tulisan yang menarik yang digunakan sebagai perantara untuk menyalurkan
pesan atau informasi yang berisi materi pembelajaran sehingga merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa yang masih pasif
supaya aktif dalam pembelajaran.
2.
Model
pembelajaran Veni, Vidi, Vici
Veni, vidi, vici adalah kalimat
Bahasa Latin yang terkenal,
berasal dari Julius
Caesar, jenderal dan konsul Romawi pada tahun 47
SM. Kalimat tersebut memiliki arti saya datang, saya melihat, saya menang/menaklukkan (http://id.wikipedia.org/wiki/Veni, vidi, vici).
Model pembelajaran Veni,
Vidi, Vici adalah sebuah model pembelajaran yang dirancang untuk siswa yang
telah datang ke sekolah supaya melihat dan terlibat langsung dalam pembelajaran
yang sifatnya kompetisi dalam kelompok sehingga memacu keaktifan dan kerjasama
antar siswa.
3.
Pendekatan
Tematik menggunakan media kartu tempel melalui model pembelajaran Veni, Vidi,
Vici
Pendekatan tematik merupakan
proses pembelajaran yang menggunakan tema dalam
mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman
bermakna kepada siswa. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang
menjadi inti pembicaraan (Poerwadinata: 1983 dalam Masnur Muslich: 2007).
Pembelajaran tematik lebih menitikberatkan pada keterlibatan siswa dalam proses
pembelajaran. Guru hanya berperan sebagai fasilitator yang bertugas mengemas
dan merancang pengalaman belajar dengan tehnik PAIKEM (Pembelajaran Aktif,
Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan) yang akan memengaruhi kebermaknaan
belajar siswa. Oleh karena itu, dengan sendirinya siswa dapat menemukan dan
memahami konsep-konsep materi yang telah mereka pelajari dari hasil latihan dan
pengalaman langsung.
Aplikasi dari penggunaan
media kartu tempel melalui model Veni, Vidi Vici dan dalam tema lingkungan di
kelas dua adalah sebagai berikut:
1. Siswa
dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan karakteristik dan tema
pembelajaran.
2. Setiap
kelompok diberi tugas berupa latihan yang harus dikerjakan dengan cara
menempelkan pilihan jawaban yang benar pada kartu.
3. Bagi
kelompok yang telah menyelesaikan tugas dengan cepat dan tepat diberi
penghargaan berupa bintang prestasi sebanyak jumlah poin jawaban yang benar.
4. Kelompok
yang mendapat bintang prestasi paling banyak dinyatakan sebagai juara atau
pemenang.
C.
DESKRIPSI
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1.
Rancangan
dan proses pembuatan media kartu tempel
a)
Alat dan bahan yang diperlukan adalah
kertas lebar berwarna, kata atau gambar pilihan, isolasi bening, double tip dan
gunting.
b)
Buatlah soal pada kertas lebar berwarna
kemudian tutup seluruh permukaan kertas tersebut dengan isolasi.
c)
Guntinglah dengan rapi semua kata atau
gambar pilihan kemudian bungkus dengan isolasi sehingga seluruh permukaan depan
dan belakang tertutup.
d)
Tempelkan dobel tip di permukaan
belakang kata atau gambar pilihan.
2.
Prosedur
penggunaan media kartu tempel dalam pembelajaran
a)
Ketua kelompok maju untuk mengambil
amplop yang tersedia di meja guru.
b)
Siswa membuka amplop kemudian menghitung
jumlah kartu yang ada di dalamnya.
c)
Siswa memastikan jumlah kartu
lengkap
d)
Siswa mendiskusikan kata atau gambar
yang tepat untuk melengkapi soal pada kartu
e)
Jika kata atau gambar yang tepat sudah
terpilih, dilanjutkan dengan membuka perekat di belakang kata atau gambar pilihan
kemudian menempelkannya ke dalam kotak di kartu
f)
Kegiatan menempel dilakukan sampai kata
atau gambar pilihan habis
g)
Siswa meriksa kelengkapan isi kotak.
h)
Siswa menyerahkan kembali kartu tersebut
kepada guru untuk ditukar dengan bintang prestasi
3.
Evaluasi
kebermanfaatan media kartu tempel
a)
Alat dan bahan yang digunakan mudah
didapat dengan harga ekonomis.
b)
Media dapat dipakai berulang-ulang.
c)
Dengan media kartu tempel proses
pembelajaran menjadi lebih menarik
d)
Materi pembelajaran tersampaikan dengan
seragam.
e)
Proses pembelajaran menjadi lebih
interaktif.
f)
Penyampaian informasi, deskripsi
prinsip, konsep maupun proses yang bersifat abstrak menjadi lebih jelas dan
lengkap.
g)
Peran guru dapat berubah ke arah yang
lebih positif
h)
Semua siswa dipastikan berperan aktif
dalam mengerjakan tugas.
DAFTAR PUSTAKA
Endang
Tuti S. 2012. Pengaruh Manajemen
Pembiayaan Pendidikan Sekolah Dan Latar
Belakang Pendidikan Guru Terhadap Mutu
Hasil Pendidikan ( Studi pada Madrasah
Ibtidaiyah Swasta se Kecamatan Lakbok Kab. Ciamis). Tesis Universitas Galuh. Tidak diterbitkan.
Masnur
Muslih. 2009. KTSP Pembelajaran Berbasis
Kompetensi dan Kontekstual, Jakarta:
Bumi Aksara.