by Deni Suharyanto, Endang Tuti Supriatin, Ima Rosmiati & Rini Uswati
(PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS GALUH CIAMIS)
Pengantar
Pendidikan saat ini membutuhkan dasar yang harus dibangun, yaitu menyadari posisinya sebagai penghasil jasa pendidikan (produsen). Lembaga pendidikan harus memahami dengan baik kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks terutama diikuti oleh perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat. Konsumen lembaga pendidikan yang paling kritis adalah dunia usaha.
Untuk menghasilkan lulusan lembaga pendidikan yang memiliki kompetensi dan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja saat ini, masalah yang harus ditanggulangi dalam proses pendidikan, yaitu bagaimana mengelola lembaga pendidikan agar mampu memenuhi tuntutan pasar kerja, dan tidak menyisakan banyak pengangguran. Solusi yang paling tepat adalah meningkatkan kualitas pembelajaran yang mengadopsi praktik manajemen yang dipadukan dengan kemajuan teknologi dan informasi. Salah satunya adalah memfasilitasi praktik pembelajaran dengan menggunakan berbagai infrastruktur teknologi, misalnya perpustakaan digital, fasilitas pembelajaran dengan memadukan personal computer/netbook, internet, dan fasilitas teknologi pembelajaran lainnya.
Oleh sebab itu, dalam rangka menghadapi hal di atas dan ketatnya persaingan dengan lembaga Pendidikan Dasar yang lain, sebuah lembaga Formal Islami MI Puloerang di Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis mencoba menuangkan inspirasi dari berbagai pihak untuk melakukan sebuah inovasi melalui pembelajaran berbasis TIK dan memperkaya diri dengan program ekstrakurikuler sesuai dengan perkembangan zaman yang dilandasi dengan luhurnya nilai-nilai Agama.
ADA APA DENGAN MI PULOERANG ?
A. Profil Institusi
Nama Madrasah : MI Puloerang
NSM : 11232070122
Akreditasi Madrasah : B
Alamat Lengkap : Dusun Sukamukti RT 15 RW 05 Desa Puloerang Kec. Lakbok Kab. Ciamis Prov. Jawa Barat
Nama Kepala : H. Rahmat Hidayat, S.Ag, M.Pd.
No. Tlp/HP : 081323036756
Nama Yayasan : PUI
Alamat Yayasan : Cijantung, Ciamis, Jawa Barat
Luas Tanah : 1500 m2
Luas Bangunan : 578 m2
B. Visi dan Misi
1) Visi MI Puloerang
Menjadi lembaga pendidikan terdepan dalam mendidik anak soleh yang cerdas, berakhlak mulia, mampu bersaing, berfikir global dan bertindak lokal melalui keteladanan dan profesionalisme.
2) Misi MI Puloerang
Menyelenggarakan kegiatan pendidikan dengan:
a) Melaksanakan kurikulum 2006 seutuhnya sebagai standar pelayanan minimal proses belajar mengajar.
b) Mempertegas sikap keberpihakan kepada kepentingan masyarakat melalui pengembangan bahan pengajaran yang berorientasi pada kebutuhan lingkungan dan karakteristik masyarakat sekitar.
c) Mengembangkan keteladanan akhlakul karimah dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama, ilmu pengetahuan, kemasyarakatan, demokrasi, partisipasi dan kemandirian.
d) Dedikasi bagi kualitas pelayanan pendidikan dan mutu lulusan yang siap bersaing dan berorientasi kepada pengembangan sumberdaya lokal dalam persiapan menghadapi masyarakat global.
C. Sejarah
Madrasah Ibtidaiyah (MI) berawal dari lembaga Madrasah Diniyah (Madin) yang pembelajarannya 60% pelajaran Agama, dan 40% pelajaran Umum, kemudian berkembang menjadi sekolah Umum berciri khas Agama Islam. Sesuai dengan Undang-Undang No. 20 tahun 2003 MI setara atau sama dengan Sekolah Dasar.
Madrasah Ibtidaiyah Puloerang berdiri pada tahun 1969 yang merupakan lembaga pendidikan Islam harapan masyarakat, karena didirikan atas kontribusi, keinginan, dan kerjasama tokoh-tokoh agama dan masyarakat setempat. Luas bangunan sekitar 578 m2 di atas tanah yang luasnya 1.500 m2.
Kurikulum yang pernah digunakan di MI Puloerang yaitu kurikulum 1968, 1974, 1994, 2004 (KBK) dan sekarang menggunakan kurikulum 2006 (KTSP).
D. Struktur Organisasi
(terlampir)
E. Keadaan Lingkungan Fisik dan Sosial
• Keadaan Lingkungan Fisik
No. Jenis Prasarana Jumlah Ket.
1 Ruang Kelas 8
2 Perpustakaan 1
3 Ruang Laboratorium IPA 1
4 Ruang Laboratorium Biologi 1
5 Ruang Laboratorium Fisika 1
6 Ruang Laboratorium Komputer 1
7 Ruang Laboratorium Bahasa 1
8 Ruang Pimpinan 1
9 Ruang Guru 1
10 Ruang Tata Usaha 1
11 Ruang Konseling 1
12 Ruang UKS 1
13 Tempat Ibadah 1
14 Jamban 2
15 Gudang 1
16 Ruang Sirkulasi 1
17 Tempat Olah Raga 1
• Keadaan Lingkungan Sosial
MI puloerang berada di tengah-tengah desa Puloerang yang berlokasi di dusun Sukamukti, dan merupakan lembaga pendidikan berbasis Islam termaju di kecamatan Lakbok karena banyak mendapat dukungan dari tokoh agama dan masyarakat setempat.
Beberapa lembaga pendidikan Islam yang lain juga sangat berpartisipasi dalam perkembangan pendidikan MI puloerang, diantaranya lembaga pendidikan RA, MTs, MA, Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah.
F. Keadaan Guru/personal
NO NAMA NIP JABATAN
1 H. Rahmat Hidayat, S.Ag, M.Pd 196805212000031001 Kepala Sekolah
2 Yuyun Yuningsih, S.Pd.I 198306262005012004 Wakil Kepala Sekolah
3 Yuyu Sopiyudin, A.Ma - Guru Kelas
4 Unel Sunardi - Guru Kelas
5 Elis Komala, A.Ma - Guru Kelas
6 Elis Sri Lismayanti, S.Pd.I - Guru Kelas
7 Dra. Euis Sri Mulyati - Guru Kelas
8 Lukmanul Hakim - Guru Kelas
9 Indri Noor Aini, S.Pd - Guru Matematika
10 Nurendah Erlina Anggraeni - Guru Kelas
11 Ajid - Penjaga Sekolah
G. Keadaan Siswa
TA/Kls 1 2 3 4 5 6 jmlh
2008/2009 27(1rbl) 26(1rbl) 26(1rbl) 26(1rbl) 20(1rbl) 17(1rbl) 142 6(rbl)
2009/2010 41(2rbl) 27(1rbl) 26(1rbl) 28(1rbl) 26(1rbl) 20(1rbl) 168 7(rbl)
2010/2011 36(2rbl) 41(2rbl) 27(1rbl) 26(1rbl) 28(1rbl) 26(1rbl) 184 8(rbl)
H. Prestasi yang dimiliki
1. Juara I Lomba Mata Pelajaran Matematika dalam rangka HAB DEPAG tingkat Kecamatan Tahun 2006.
2. Juara I Cerdas Cermat Sapta Lomba Tingkat Kecamatan Tahun 2008.
3. Juara I Catur PA Tingkat Kecamatan Tahun 2009.
4. Juara II Catur PI Tingkat Kecamatan Tahun 2009.
5. Juara II Dian Pinru Kwarran Lakbok Tahun 2009.
6. Juara I Lomba Tata Upacara Bendera Tingkat Kecamatan Tahun 2009.
7. Juara II Festival Marching Band Divisi I Kabupaten Ciamis Tahun 2010.
8. Juara II Hiking Rally Tingkat SD-MI seKotip Banjar Tahun 2011.
I. Kegiatan yang sedang berlangsung
1. Ekstrakurikuler
1 Pelatihan Komputer Kelas 3-6,Senin-Kamis pkl 13.00 -14.00 WIB
2 Pramuka,Jum’at pkl 13.00-16.00 WIB
3 Olah Raga dan Latihan Tata Upacara Bendera,Sabtu pkl 13.00-15.00 WIB
4 Latihan Marching Band,Rabu pkl 13.00-17.00 WIB
5 Kegiatan Keagamaan meliputi pembiasaan pembacaan Asmaul Husna, surat-surat Juz ‘Amma dan doa-doa, serta pelaksanaan Shalat Dluha dan Shalat Dzuhur,Senin-Sabtu pkl 07.15-12.30 WIB
2. Pengayaan
Kegiatan Kelompok membaca, menulis dan berhitung untuk kelas bawah (kelas 1, 2 dan 3)
Kegiatan kemandirian untuk semua kelas
J. KOMPETISI LULUSAN MI
Semakin berkembangnya dunia pendidikan, menuntut setiap siswa dapat menguasai berbagai macam kompetensi. Jenjang pendidikan dasar salah satu ujung tombak di dalam memberikan dasar kompetensi kepada siswa.
Memahami pentingnya kompetensi, sebagian besar orang tua memberikan perhatian lebih terhadap pemilihan sekolah. Mereka berpikir setiap sekolah kualitasnya tidak sama, semakin sekolah itu unggul, maka diharapkan dapat menghasilkan lulusan-lulusan yang terbaik yang dapat diserap di jenjang pendidikan atas.
Untuk masuk ke sekolah unggulan tidak mudah. Calon-calon siswa harus memiliki nilai yang bagus dan mengikuti serangkaian tes. Setelah calon siswa lulus, mereka dihadapka pada persaingan di dalam meraih prestasi yang terbaik.
Maka dari itu, Sekolah dasar harus bisa mencetak lulusan yang memiliki dasar kompetensi dan daya saing. Perbedaan kurikulum antara MI dan SD diharapkan tidak menjadi hambatan, akan tetapi dijadikan sebuah motivasi.
MI diidentikkan dengan keunggulan di bidang agama. Sebagian lulusan MI tidak melanjutkan ke MTs akan tetapi mereka melanjutkan ke SMP. Bagaimanakah upaya MI Puloerang agar lulusannya mampu bersaing di jenjang SMP? Di bawah ini akan dipaparkan hal-hal yang bisa meningkatkan kompertensi siswa sehingga mampu bersaing.
Lingkungan Pendidikan
Dalam dunia pendidikan, keberadaan sistem informasi merupakan salah satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dari aktifitas pendidikan itu sendiri. Kedua domain ini memiliki tingkat ketergantungan yang cukup tinggi dalam membentuk karakteristik dunia pendidikan tersebut.
Manajemen dalam menggambarkan hubungan kedua aspek tersebut di mana pendidikan sebagai penggerak (drive) terhadap sistem informasi pendidikan, sedangkan sistem informasi pendidikan akan menjadi penentu kinerja pendidikan. Dalam hal ini terdapat perspektif yang melihat bahwa dunia pendidikan dan sistem informasi berada dalam lingkungan mikro lembaga-lembaga pendidikan, juga merupakan bagian makro dunia pendidikan secara keseluruhan. Peranan masyarakat, pemerintah, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, kebutuhan masyarakat, dan globalisasi merupakan beberapa contoh komponen makro yang perilakunya tidak dapat dikendalikan oleh sebuah lembaga pendidikan.
Beberapa hal yang perlu dianalisis lebih lanjut dalam pendidikan, yaitu:
a) Sebuah lembaga pendidikan hanya dapat mengontrol komponen-komponen dari domain internal, baik yang berhubungan dengan operasional pendidikan maupun system informasi.
b) Pada kenyataannya komponen eksternal sangat memengaruhi komponen internal lembaga pendidikan seperti kebijakan pemerintah dalam menetapkan anggaran pendidikan yang secara integral memengaruhi perubahan strategi lembaga pendidikan.
c) Dari keempat kuadran yang ada yang paling cepat mengalami perubahan adalah kuadran sistem informasi pada domain eksternal. Karena hampir semua sistem informasi menggambarkan pesatnya kemajuan pesatnya teknologi informasi dengan grafik yang bersifat eksponensial. Pada abad informasi ini secara langsung maupun tidak langsung, kemajuan teknologi informasi akan memberi dampak yang signifikan terhadap entitas dalam mengoperasikan lembaga pendidikan.
d) Jika ramalan para ahli di bidang teknologi informasi tentang masa depan yang menyatakan bahwa revolusi besar-besaran dalam kehidupan manusia akan terjadi. Abad informasi diikuti oleh abad bioteknologi yang akan menghasilkan lingkungan makro yang sama sekali jauh berbeda dengan yang ada saat ini. Dan secara mikro dampak tersebut akan berpengaruh terhadap kehidupan setiap individu dalam bersosialisasi maupun berperilaku.
K. Keunggulan Teknologi Informasi untuk bersaing dalam Dunia Pendidikan
Kemajuan ilmu dan teknologi informasi telah banyak mengubah cara pandang dan gaya hidup masyarakat Indonesia dalam menjalankan kegiatannya. Keberadaan dan peranan teknologi informasi dalam sistem pendidikan telah membawa era baru perkembangan dunia pendidikan kita, tetapi perkembangan tersebut belum diimbangi dengan peningkatan sumber daya manusia yang menentukan keberhasilan dunia pendidikan Indonesia pada umumnya. Hal ini lebih disebabkan masih tertinggalnya sumber daya kita untuk memanfaatkan teknologi informasi dalam proses pendidikan tersebut.
Peningkatan kinerja di masa mendatang diperlukan sistem informasi dan teknologi informasi yang tidak hanya berfungsi sebagai sarana pendukung, tetapi lebih sebagai senjata utama untuk mendukung keberhasilan dunia pendidikan sehingga mampu bersaing di pasar global. Sistem pendidikan kita telah berusaha untuk melakukan perbaikan yang mendasar, misalnya melalui tiga bentuk kebijakan pemerintah. Pertama, meningkatkan ketentuan wajib belajar dari 6 ke 9 tahun; kedua, mengarahkan pendidikan kita agar lebih relevan dengan perkembangan industry dan teknologi informasi atau memiliki keterkaitan dan kesesuaian (link and match); ketiga, mendorong pendidikan sekolah menengah untuk lebih banyak menyiapkan tenaga terampil sehingga lulusannya tidak memandang perguruan tinggi sebagai satu-satunya alternatif pilihan masa depan.
Benar sekali pendapat yang menyatakan bahwa teknologi informasi merupakan salah satu senjata persaingan. Hal ini tidak perlu diragukan lagi karena saat ini teknologi informasi telah menjadi salah satu alat untuk meningkatkan efisiensi aktifitas operasional lembaga pendidikan. Hampir di setiap lembaga telah tampak bahwa fenomena yang menjadi kriteria pilihan masyarakat saat ini adalah lembaga pendidikan yang memiliki perangkat teknologi informasi sangat memadai dalam berbagai aktivitas operasional lembaga pendidikan tersebut. Hal itu disebabkan oleh salah satu unsur penilaian masyarakat tentang kualitas pendidikan saat ini dapat dilihat dari kemampuan sebuah lembaga pendidikan dalam menyajikan jasa pendidikan diantaranya menggunakan teknologi informasi.
Untuk mengidentifikasi daya saing lembaga pendidikan yang marketable dan sellable, ada beberapa kekuatan yang harus menjadi prioritas perhatian para pengambil kebijakan lembaga pendidikan karena adanya para pesaing lembaga pendidikan yang secara ofensif dan defensif menggunakan teknologi informasi.
Pada manajemen strategi memperkenalkan Five Forces (lima kekuatan) yang harus dicermati oleh pihak pimpinan lembaga pendidikan. Lima kekuatan yang dimaksud yaitu:
1. Persaingan antar lembaga pendidikan yang sudah ada (rivalry among existing institution).
2. Ancaman dari lembaga pendidikan pendatang baru (threat of new entrant)
3. Ancaman dari lembaga pendidikan yang menawarkan jasa pendidikan pengganti (threat of substitute educations service)
4. Kekuatan tawar menawar pemasok/masyarakat yang membutuhkan jasa pendidikan (bargaining power of suppliers)
5. Kekuatan tawar menawar pembeli (bargaining power of buyerS)
1) Manajemen dan Implementasi Inovasi bidang tersebut;
a) Model pembelajaran berbasis TIK
Perubahan wacana ekonomi yang kemudian diikuti oleh permintaan pekerja yang berpengetahuan (knowledge worker) telah memicu keberadaan beberapa lembaga pendidikan, terutama lembaga pendidikan tinggi dan lembaga pendidikan dasar di perkotaan, bahwa dalam proses pembelajarannya harus berbasis teknologi informasi (information and telecommunication based learning).
Teknologi informasi (TI) merupakan sebutan lain dari teknologi komputer. Adapun model pembelajaran berbasis TIK merupakan proses pembelajaran tatap muka menggunakan media elektronik yang interaktif berupa komputer, baik komputer desktop ataupaun laptop yang dapat dikemas secara audio-visual sehingga siswa lebih tertarik dibanding dengan hanya menyimak penjelasan berupa ceramah untuk menerima materi yang disajikan.
Proses pembelajaran berbasis TIK diselenggarakan dalam berbagai cara berikut:
Proses pembelajaran secara konvensional ( lebih banyak face to face meeting) dengan tambahan pembelajaran melalui media inteaktif komputer via internet atau menggunakan grafik interaktif komputer
Dengan metode campuran, yakni sebagian besar proses pembelajaran dilakukan melalui komputer, namun tetap juga memerlukan face to face meeting untuk kepentingan tutorial atau mendiskusikan bahan ajar.
Metode pembelajaran yang keseluruhan hanya dilakukan secara online, metode ini sama sekali tidak ada face to face meeting.
L. Program Ekstra Kurikuler
Pelatihan komputer secara berkala
Komputer merupakan salah satu sarana dalam berbagai hal di era sekarang ini. Melalui komputer dan jaringan internet kita dapat membuka wawasan kita mengenai dunia karena komputer dan internet merupakan salah satu jendela dunia.
Untuk menambah ketrampilan siswa dan juga untuk menunjang mata pelajaran Teknologi Informasi dan komunikasi maka diadakan ekstrakurikuler komputer dengan dipandu oleh guru-guru yang kompeten,dengan terlebih dahulu menyusun program kerja ekstra computer yang meliputi jadwal dan rencana kegiatan.
Materi yang disampaikanpun tidak jauh beda dengan materi TIK hanya saja dalam ekstra komputer praktek lebih diutamakan supaya tujuan ekstra komputer tercapai, materi yang diajarkan ke siswa antara lain:
Design Grafis Dasar (Program Paint) Windows, MS.Word dengan program ketik 10 jari, Excel, Powe point, dan Internet.
Pelatihan Marching Band
Marching band adalah sekumpulan orang yang memainkan suatu lagu atau repertoar lengkap dengan koreografinya dan memainkannya dengan berbaris (march). Alat musik yang dimainkan ialah jenis perkusi dan tiup yang juga di hiasi dengan para penari atau color guard.
Konon, Marching Band lahir pada paska Perang Dunia ke II. Bermula dari prakarsa para veteran PD II untuk mengenang patriotisme mereka. Bersama generasi muda yang ada dilingkungannya, mereka membentuk korps musik dengan memainkan lagu-lagu mars nostalgia PD II sambil ber-parade keliling kota dalam acara-acara ceremonial maupun celebration.
Kini Marching Band kian berkembang dan menjadi sebuah kegiatan yang sangat positif dan tidak hanya terbatas pada kegiatan parade saja, Marching Band sudah merupakan jenis entertain musical show yang kaya akan warna-warna artistikal, baik musikal maupun visual. Oleh karenanya mereka tidak terbatas memainkan lagu-lagu mars, lagu-lagu Pop, Jazz dan bahkan lagu-lagu Klasik dan Opera kini merupakan bagian dari musical program mereka. Dalam tuntutan perkembangannya, mereka terus menerus mengembangkan tehnik yang lebih tinggi.
Marching Band adalah kegiatan ekstra kurikuler juga untuk melatih otak belahan kanan. Dari kegiatannya yang terbagi dua bagian tak terpisahkan yakni musikal dan visual, kegiatan Marching Band lebih kompleks dibanding kegiatan lain.
Kegiatan marching band dilakukan seminggu sekali setiap hari Rabu pukul 14.00-17.00 WIB dengan mendatangkan instrutur dari luar sekolah. Peserta ekstra kurikuler marching band beragam mualai dari kelas II sampai dengan kelas VI. Sedangkan prestasi yang pernah diraih adalah menjadi Juara Harapan dalam Lomba yang diadakan di Tingkat Kabupaten Ciamis.
Olah Raga
Kegiatan oalah raga yang menjadi unggulan dari MI Puloerang antara lain :
- Bola Voli
- Sepak bola
- Bulu Tangkis
- Tenis Meja
- Catur
- Dll.
Kegiatan Keagamaan
- Hafalan surat-surat Juz ‘Amma
- Hafalan Do’a-do’a harian
- Pembiasaan Shalat Dluha
- Pembiasaan Shalat Dzuhur
M. Keunggulan dan Kelemahan dari inovasi bidang TI
1) Keunggulan
- Siswa lebih menguasai Penerapan Teknologi dan Informasi dibanding siswa dari lembaga pendidikan lain.
- Siswa dapat mengenal dan menerapkan pendidikan agama sejak dini.
- Siswa dapat menyalurkan minat dan bakat melalui kegiatan ekstrakurikuler.
- Siswa lulusan dapat bersaing di masyarakat dalam memenuhi tuntutan di jenjang pendidikan lebih lanjut.
2) Kelemahan
- Mayoritas guru masih berstatus non PNS.
- Honor Guru masih sangat minim karena dana pendidikan hanya berasal dari BOS dan Infak Komite.
Model Monitoring dan Evaluasi
a) Untuk menghasilkan keluaran (output) yang memenuhi persyaratan, “aparat terkait/masyarakat kelompok sasaran/ stakeholders” harus melakukan pengendalian terhadap proses program inovasi.
b) Mutu output program inovasi dapat dikendalikan dengan baik, jika semua konsisten terhadap komitmen & mutu agar terjaga sesuai target.
c) Penyebab ketidaksesuaian adalah ketidakserasian dalam proses, dengan demikian mutu dapat ditingkatkan jika ketidakseragaman proses dapat dikurangi.
d) Untuk mencari ketidakseragaman tersebut, harus digunakan teknik bertanya: Mengapa (Why) -beberapa kali.
e) Pengendalian menggunakan PDCA Cycle:
Kesimpulan
Inovasi dalam dunia pendidikan merupakan salah satu kunci peningkatkan mutu pendidikan. Keberhasilan program inovasi sendiri memerlukan kerjasama dari berbagai pihak yang berhubungan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan dunia pendidikan.
Indikasi keberhasilan sebuah program inovasi dapat dilihat dari ada atau tidaknya perubahan yang terjadi pada bidang dimana inovasi diberlakukan. Bila terjadi perubahan sesuai dengan target yang telah ditetapkan berarti program inovasi tersebut berhasil dan sebaliknya.
Keberhasilan program inovasi di MI Puloerang dapat dilihat dari prestasi yang telah diraih dalam berbagai kejuaraan tingkat Kecamatan dan Kabupaten serta keterserapan lulusannya ke SMP/MTs baik negeri maupun swasta.
Untuk ke depan diharapkan program inovasi tidak hanya dalam bidang TIK saja tetapi juga pada bidang-bidang lain sehingga mutu sekolah terus meningkat dan berani bersaing di dunia pendidikan saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar