Sabtu, 23 April 2011

SK-KD Bahasa Inggris SD

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar (SD)/ Madrasah Ibtidaiyah (MI)
Mata Pelajaran : Bahasa Inggris
A. Latar Belakang

Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain. Selain itu, pembelajaran bahasa juga membantu peserta didik mampu mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat, dan bahkan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.

Bahasa Inggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulis. Berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya. Kemampuan berkomunikasi dalam pengertian yang utuh adalah kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau menghasilkan teks lisan dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan inilah yang digunakan untuk menanggapi atau menciptakan wacana dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, mata pelajaran Bahasa Inggris diarahkan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan tersebut agar lulusan mampu berkomunikasi dan berwacana dalam bahasa Inggris pada tingkat literasi tertentu.

Tingkat literasi mencakup performative, functional, informational, dan epistemic. Pada tingkat performative, orang mampu membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara dengan simbol-simbol yang digunakan. Pada tingkat functional, orang mampu menggunakan bahasa untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti membaca surat kabar, manual atau petunjuk. Pada tingkat informational, orang mampu mengakses pengetahuan dengan kemampuan berbahasa, sedangkan pada tingkat epistemic orang mampu mengungkapkan pengetahuan ke dalam bahasa sasaran (Wells,1987).
Sehubungan dengan hal tersebut, perlu ditetapkan standar kompetensi bahasa Inggris bagi SD/MI yang menyelenggarakan mata pelajaran Bahasa Inggris sebagai muatan lokal. Kompetensi lulusan SD/MI tersebut selayaknya merupakan kemampuan yang bermanfaat dalam rangka menyiapkan lulusan untuk belajar bahasa Inggris di tingkat SMP/MTs. Kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan berinteraksi dalam bahasa Inggris untuk menunjang kegiatan kelas dan sekolah.

Pendidikan bahasa Inggris di SD/MI dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa yang digunakan untuk menyertai tindakan atau language accompanying action. Bahasa Inggris digunakan untuk interaksi dan bersifat “here and now”. Topik pembicaraannya berkisar pada hal-hal yang ada dalam konteks situasi. Untuk mencapai kompetensi ini, peserta didik perlu dipajankan dan dibiasakan dengan berbagai ragam pasangan bersanding (adjacency pairs) yang merupakan dasar menuju kemampuan berinteraksi yang lebih kompleks.

B. Tujuan

Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
1. Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan secara terbatas untuk mengiringi tindakan (language accompanying action) dalam konteks sekolah
2. Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Inggris di SD/MI mencakup kemampuan berkomunikasi lisan secara terbatas dalam konteks sekolah, yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1. Mendengarkan
2. Berbicara
3. Membaca
4. Menulis.
ketrampilan menulis dan membaca diarahkan untuk menunjang pembelajaran komunikasi lisan.
D. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Kelas IV, Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Mendengarkan
1. Memahami instruksi sangat sederhana dengan tindakan dalam konteks kelas
1.1 Merespon dengan melakukan tindakan sesuai instruksi secara berterima dalam konteks kelas
1.2 Merespon instruksi sangat sederhana secara verbal dalam konteks kelas

Berbicara
2. Mengungkapkan instruksi dan informasi sangat sederhana dalam konteks kelas
2.1 Bercakap-cakap untuk menyertai tindakan secara berterima yang melibatkan tindak tutur: mengenalkan diri, memberi salam/sapaan, memberi salam perpisahan, dan memberi aba-aba
2.2 Bercakap-cakap untuk meminta/memberi jasa/barang secara berterima yang melibatkan tindak tutur: meminta bantuan, meminta barang, dan memberi barang
2.3 Bercakap-cakap untuk meminta/memberi informasi secara berterima yang melibatkan tindak tutur: berterima kasih, meminta maaf, memberi maaf, melarang, memuji, dan mengajak
2.4 Mengungkapkan kesantunan secara berterima yang melibatkan ungkapan: thank you, sorry, please, dan excuse me
Membaca
3 Memahami tulisan bahasa Inggris sangat sederhana dalam konteks kelas
3.1 Membaca nyaring dengan melafalkan alfabet dan ucapan yang tepat yang melibatkan kata, frasa, dan kalimat sangat sederhana
3.2 Memahami kalimat dan pesan tertulis sangat sederhana

Menulis
4 Mengeja dan menyalin tulisan bahasa Inggris sangat sederhana dalam konteks kelas
4.1 Mengeja ujaran bahasa Inggris sangat sederhana secara tepat dan berterima dengan tanda baca yang benar yang melibatkan kata, frasa, dan kalimat sangat sederhana
4.2 Menyalin tulisan bahasa Inggris sangat sederhana secara tepat dan berterima seperti: ucapan selamat dan pesan tertulis


Kelas IV, Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Mendengarkan
5. Memahami instruksi sangat sederhana dengan tindakan dalam konteks kelas
5.1 Merespon dengan melakukan tindakan sesuai dengan instruksi secara berterima dalam konteks kelas dan dalam berbagai permainan
5.2 Merespon instruksi sangat sederhana secara verbal

Berbicara
6. Mengungkapkan instruksi dan informasi sangat sederhana dalam konteks kelas
6.1 Menirukan ujaran dalam ungkapan sangat sederhana secara berterima
6.2 Bercakap-cakap untuk menyertai tindakan secara berterima yang melibatkan tindak tutur: memberi contoh melakukan sesuatu dan memberi aba-aba
6.3 Bercakap-cakap untuk meminta/memberi jasa/barang secara berterima yang melibatkan tindak tutur: meminta bantuan, meminta barang, memberi barang
6.4 Bercakap-cakap untuk meminta/memberi informasi secara berterima yang melibatkan tindak tutur: meminta ijin, memberi ijin, menyetujui, tidak menyetujui, menyangkal, dan meminta kejelasan
6.5 Mengungkapkan kesantunan secara berterima yang melibatkan ungkapan: thank you, sorry, please, dan excuse me

Membaca
7. Memahami tulisan bahasa Inggris sangat sederhana dalam konteks kelas
7.1 Membaca nyaring dengan ucapan yang tepat dan berterima yang melibatkan: kata, frasa, dan kalimat sangat sederhana
7.2 Memahami kalimat dan pesan tertulis sangat sederhana


Menulis
8. Mengeja dan menyalin tulisan bahasa Inggris sangat sederhana dalam konteks kelas
8.1 Mengeja ujaran bahasa Inggris sangat sederhana secara tepat dan berterima dengan tanda baca yang benar yang melibatkan: kata, frasa, dan kalimat sangat sederhana
8.2 Menyalin tulisan bahasa Inggris sangat sederhana secara tepat dan berterima seperti ucapan selamat dan pesan tertulis


Kelas V, Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Mendengarkan
1. Memahami instruksi sangat sederhana dengan tindakan dalam konteks sekolah
1.1 Merespon instruksi sangat sederhana dengan tindakan secara berterima dalam konteks kelas dan sekolah
1.2 Merespon instruksi sangat sederhana secara verbal
Berbicara
2. Mengungkapkan instruksi dan informasi sangat sederhana dalam konteks sekolah
2.1 Bercakap-cakap untuk menyertai tindakan secara berterima yang melibatkan tindak tutur: memberi contoh melakukan sesuatu, memberi aba-aba, dan memberi petunjuk
2.2 Bercakap-cakap untuk meminta/memberi jasa/barang secara berterima yang melibatkan tindak tutur: meminta bantuan, memberi bantuan, meminta barang, dan memberi barang
2.3 Bercakap-cakap untuk meminta/memberi informasi secara berterima yang melibatkan tindak tutur: mengenalkan diri, mengajak, meminta ijin, memberi ijin, menyetujui, tidak menyetujui, dan melarang
2.4 Mengungkapkan kesantunan secara berterima yang melibatkan ungkapan: Do you mind … dan Shall we …

Membaca
3. Memahami tulisan bahasa Inggris dan teks deskriptif bergambar sangat sederhana dalam konteks sekolah
3.1 Membaca nyaring dengan ucapan, tekanan, dan intonasi secara tepat dan berterima yang melibatkan: kata, frasa, dan kalimat sangat sederhana
3.2 Memahami kalimat, pesan tertulis dan teks deskriptif bergambar sangat sederhana secara tepat dan berterima
Menulis
4. Mengeja dan menyalin kalimat sangat sederhana dalam konteks sekolah
4.1 Mengeja kalimat sangat sederhana secara tepat dan berterima
4.2 Menyalin dan menulis kalimat sangat sederhana secara tepat dan berterima seperti: ucapan selamat, ucapan terima kasih, dan undangan

Kelas V, Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Mendengarkan
5. Memahami instruksi sangat sederhana dengan tindakan dalam konteks sekolah

5.1 Merespon instruksi sangat sederhana dengan tindakan secara berterima dalam konteks sekolah
5.2 Merespon instruksi sangat sederhana secara verbal
Berbicara
6. Mengungkapkan instruksi dan informasi sangat sederhana dalam konteks sekolah
6.1 Bercakap-cakap untuk menyertai tindakan secara berterima yang melibatkan tindak tutur: memberi contoh melakukan sesuatu, memberi aba-aba, dan memberi petunjuk

6.2 Bercakap-cakap untuk meminta/memberi jasa/barang secara berterima yang melibatkan tindak tutur: meminta bantuan, memberi bantuan, meminta barang, dan memberi barang
6.3 Bercakap-cakap untuk meminta/memberi informasi secara berterima yang melibatkan tindak tutur: memberi informasi, memberi pendapat, dan meminta kejelasan
6.4 Mengungkapkan kesantunan secara berterima yang melibatkan ungkapan: do you mind ... dan Shall we ...

Membaca
7. Memahami tulisan bahasa Inggris sangat sederhana dalam konteks sekolah
7.1 Membaca nyaring dengan ucapan, tekanan, dan intonasi secara tepat dan berterima yang melibatkan: kata, frasa, kalimat sangat sederhana, dan teks sangat sederhana
7.2 Memahami kalimat, pesan tertulis dan teks deskriptif bergambar sangat sederhana secara tepat dan berterima
Menulis
8. Mengeja dan menyalin kalimat sangat sederhana dalam konteks sekolah
8.1 Mengeja kalimat sangat sederhana secara tepat dan berterima
8.2 Menyalin dan menulis kalimat sangat sederhana secara tepat dan berterima dengan tanda baca yang tepat seperti: ucapan selamat, ucapan terima kasih, dan ucapan simpati

Kelas VI, Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Mendengarkan
1. Memahami instruksi dan informasi sangat sederhana baik secara tindakan maupun bahasa dalam konteks sekitar peserta didik
1.1 Merespon instruksi sangat sederhana dengan tindakan secara berterima dalam kegiatan di dalam dan luar kelas
1.2 Merespon instruksi sangat sederhana dengan tindakan secara berterima dalam berbagai permainan
1.3 Memahami cerita lisan secara berterima dengan bantuan gambar
Berbicara
2. Mengungkapkan instruksi dan informasi sangat sederhana dalam konteks sekitar peserta didik
2.1 Bercakap-cakap untuk menyertai tindakan secara berterima yang melibatkan tindak tutur: memberi contoh melakukan sesuatu, memberi aba-aba, dan memberi petunjuk
2.2 Bercakap-cakap untuk meminta/memberi jasa/barang secara berterima yang melibatkan tindak tutur: meminta bantuan, memberi bantuan, meminta barang, dan memberi barang
2.3 Bercakap-cakap untuk meminta/memberi informasi secara berterima yang melibatkan tindak tutur: mengingatkan, menyatakan suka / tidak suka, menanyakan jumlah, menanyakan keadaan, memberi komentar, memberi pendapat, dan mengusulkan
2.4 Mengungkapkan kesantunan secara berterima yang melibatkan ungkapan:Would you plese ... dan May I ...

Membaca
3. Memahami teks fungsional pendek dan deskriptif bergambar sangat sederhana dalam konteks sekitar peserta didik

3.1 Membaca nyaring teks fungsional pendek sangat sederhana dengan ucapan dan intonasi yang tepat dan berterima
3.2 Memahami teks deskriptif bergambar sangat sederhana dalam konteks sekitar peserta didik

Menulis
4. Menulis teks fungsional pendek sangat sederhana dalam konteks sekitar peserta didik
4.1 Menulis teks fungsional pendek sangat sederhana secara berterima
4.2 Menulis kartu-kartu ucapan sangat sederhana secara berterima

Kelas VI, Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Mendengarkan
5. Memahami instruksi dan informasi sangat sederhana baik dengan tindakan maupun bahasa dalam konteks sekitar peserta didik
5.1 Merespon instruksi dan informasi sangat sederhana baik dengan tindakan maupun bahasa secara berterima di dalam dan luar kelas
5.2 Merespon instruksi dan informasi sangat sederhana baik dengan tindakan maupun bahasa secara berterima dalam berbagai permainan
5.3 Memahami cerita lisan sangat sederhana dengan bantuan gambar
Berbicara
6. Mengungkapkan instruksi dan informasi sangat sederhana dalam konteks sekitar peserta didik
6.1 Bercakap-cakap untuk menyertai tindakan secara berterima yang melibatkan tindak tutu: memberi contoh melakukan sesuatu, memberi aba-aba, dan memberi petunjuk
6.2 Bercakap-cakap untuk meminta/memberi jasa/barang secara berterima yang melibatkan tindak tutu: meminta bantuan, memberi bantuan, meminta barang, dan memberi barang
6.3 Bercakap-cakap untuk meminta/memberi informasi secara berterima yang melibatkan tindak tutur: mengungkapkan perasaan, merespon ungkapan, mengungkapkan keraguan, menanyakan, dan meminta kejelasan
6.4 Mengungkapkan kesantunan secara berterima yang melibatkan ungkapa: Would you please ... dan May I ...

Membaca
7. Memahami teks fungsional pendek dan deskriptif bergambar sangat sederhana dalam konteks sekitar peserta didik

7.1 Membaca nyaring teks fungsional pendek sangat sederhana dengan ucapan dan intonasi yang tepat dan berterima
7.2 Memahami teks deskriptif bergambar sangat sederhana dalam konteks sekitar peserta didik


7.3 Memahami teks naratif bergambar sangat sederhana
Menulis
8. Menulis teks fungsional pendek sangat sederhana dalam konteks sekitar peserta didik
8.1 Menulis teks fungsional pendek sangat sederhana secara berterima dalam konteks sekitar peserta didik
8.2 Menulis kartu-kartu ucapan sederhana secara berterima


E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.

Jumat, 15 April 2011

Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi Sistem Pendidikan

1. Kenapa perencanaan pendidikan itu sangat penting ?
Jawab :
Perencanaan pendidikan penting, karena :
a) Mutu pendidikan nasional perlu terus ditingkatkan, supaya dapat memenuhi tantangan dan harapan dimasa yang akan datang.
b) Dengan perencanaan itu sangat diperlukan dalam pengambilan keputusan dari sejumlah pilihan, dan dapat mengetahui arah yang akan ditetapkan.
c) Akan mengurangi resiko ketidak pastian dengan memusatkan perhatian pada sasaran.
d) Adanya keterbatasan yang dimiliki baik sumber daya, dana, maupun sarana, sedangkan kebutuhan semakin banyak.
e) Perencanaan mengubah konseptual dalam mengubah posisi saat ini ke posisi yang diinginkan yang lebih baik.
2. Apa yang dimaksud dengan perencanaan innovative dan apa penomena perencanaan innovatif itu ?
Jawab :
Perencanaan inovatif ialah suatu proses perencanaan yang menitik beratkan pada perubahan fungsi dan wawasan kelembagaan dalam masalah, melalui pemecahan, gagasan dan kegiatan baru secara terpadu dan menjadi lebih baik.
Penomena perencanaan inovatif :
a) Tidak terikat oleh perencanaan alokatif
b) Berorientasi pada kegiatan pembaharuan program lembaga-lembaga pendukung
c) Terdapat hubungan yang erat antara perencanaan kebijakanan, dan keputusan politik untuk melaksanakan program
d) Di dalam perumusan tujuan perlu di sosialisasikan
e) Perlu didukung oleh data dan informasi yang akurat dan dana yang memadai
3. Menurut Henry Mintaberg ada lima tahap dalam strategi perencanaan, tulis ke lima tahap berikut penjelasanya.
Jawab :
a) Locating planning, yaitu penetapan sekolah mana yang menjadi sasaran perencanaan, bidang apa yang manjadi skala prioritas, aktivitas apa yang terjadi dengan perencanaan.
b) Distigguising Planing, yaitu penampilan yang berbeda dari yang lain dari berbagai aspek pengembangan, seperti pelayanan, mutu lulusan, proses penampilan ciri khasnya.
c) Elaboring : yaitu teobosan penampilan ganda, baik segmen lama maupun segmen baru, yang yang dapat menjebatani jarak sekolah dengan masyarakat.
d) Extending Plan : yaitu diverifikasi atau penganekaragaman program pendidikan untuk memenuhi jaringan kerja dengan sector di luar pendidikan.
e) Reconceiving Plan : yaitu perencanaan korporasi dan mikrokorporasi pendidikan melalui perencanaan integration dan diverifikation, melalui deskripsi ringkas, agar dapat diimplementasikan pada tingkat mikro atau sekolah.
4. Di dalam menyusun perencanaan pendidikan perlu memperhatikan pengaruh astagrata. Apa yang dimaksud dengan Astragarta dan jelaskan kedelapan unsur tersebut.
Jawab.
a) Ideologi, yaitu perencanaan harus mempertimbangkan adat istiadat dan cita-cita masyarakat,
b) Politik, yaitu perencanaan mudah diterima oleh masyarakat, sehingga kebijakan perencanan mendapat dukungan seluruh lapisan masyarakat.
c) Ekonomi, yaitu perencanaan harus mempertimbangkan keadaan ekonomi masryarakat,
d) Sosial, yaitu perencanaan harus sesuai dengan kondisi sosial masyarakat setempat,
e) Budaya, yaitu perencanaan pendidikan dapat dapat mempertahankan dan mengembangkan budaya setempat menuju arah moderenisasi,
f) Pertahanan, yaitu setiap parencanaan harus tetap mempertahankan etika, moral dan akhlak,
g) Keamanan, perencanaan pendidikan jangan menimbulkan gejolak, tetapi harus menjamin rasa aman dan nyaman,
h) Pemerataan, yaitu harus menjamin prinsip keadilan bagi seluruh lapisan masyarakat.
5. Apa yang dimaksud dengan karakteristik perencanaan pendidikan itu ?
Jawab.
Karakteristik perencanaan pendidikan itu, adalah :
a. Perencanaan merupakan model pengambilan keputusasn secara rasional dalam menetapkan tindakan untuk mencapai tujuan,
b. Perencanaan berorientasi pada perubahan dari masa sekarang kemasa depan yang lebih baik,
c. Perencanaan merupakan proses yang sistematis
d. Perencanaan melibatkan orang-orang ke dalam suatu proses untuk mencapai masa depan yang diinginkan,
e. Perencaan memberi arah mengenai kapan pelaksanaanya, bagaimana caranya dan siapa yang terlibat dalam pelaksanaanya,
f. Perencaan mengandung perkiraan biaya, tenaga dan semua kegiatan termasuk faktor pendukung dan penghambat, termasuk juga resiko yang mungkin terjadi,
g. Perencanaan berhubungan dengan penentuan prioritas dan urutan tindakan berdasarkan urgensinya, relevan dengan tujuan yang ingin dicapai.
6. Bagaimana rekontruksi perencanaan pendidikan agar member manfaat bagi masyarakat pendidik maupun masyarakat luas ?
Jawab.
a. Usahakan agar kapasitas dan kualitas penyelenggaraan pendidikan relevan dengan kebutuhan masyarakat,
b. Ciptakan iklim belajar sepanjang hayat berbasis masyarakat,
c. Penekanan pengembangan pendidikan lebih berpihak kepada masyarakat,
d. Sosialisasikan program-progam pendidikan menggunakan teknologi informasi berwawasan kemasyarakatan,
e. Tingkatkan perhatian afirmatif dan antisipatif terhadap kelompok yang memerlukan.
7. Kenapa antara perencanaan pendidikan dengan implementasi pendidikan itu tidak sinkron ?
Jawab.
a. Karena antara konsep rencana dengan implementasi yang telah digariskan seringkali berbeda kenyataan di lapangan, sehingga optimalisasi kinerja sistem pendidikan belum sesuai dengan harapan.
b. Karena paradigma lama system pendidikan yang bersifat sertralisasi telah bergeser menjadi desentralisasi, maka perencanaan pendidikan terpokus pada kebijakan pengelolaan masing-masing,
c. Proses pembelajaran di Indonesia umumnya tidak mengikuti taksonomi dimensi pengetahuan yang akan dicapai
d. Pembelajaran yang dipraktekan berbentuk penyampaian secara searah (lecturing) atau tatap muka
e. Siswa kesulitan untuk menangkap makna esensi materi, sehingga kegiatan belajar sebatas membuat catatan yang kebenaranya diragukan,
8. Bagaimana proses perencanaan pendidikan dan model pendekatan perencanaan pendidikan menurut Banghart dan Truli :
Jawab.
Proses perencanaan pendidikan :
Kegiatan perencanaan adalah kegiatan yang sistemik dan sequensial, karena itu kegiatan-kegiatan dalam proses penyusunan perencanaan dan pelaksanaan perencanaan memerlukan tahapan-tahapan yang sesuai dengan karakteristik perencanaan yang dikembangkan.
a) Proloque: pendahuluan atau langkah persiapan untuk memulai kegiatan perencanaan.
b) Identifying educational planning problems yang mencakup:
i) delineating the scope of educational problem atau menentukan ruang lingkup permasalahan perencanaan,
ii) studying what has been atau mengkaji apa yang telah direncanakan,
iii) determining what has been versus that should be artinya membandingkan apa yang telah dicapai dengan apa yang seharusnya dicapai,
iv) resources and contraints atau sumber daya yang tersedia dan keterbatasannya,
v) estabilishing educational planning parts and priorities artinya mengembangkan bagian-bagian perencanaan dan prioritas perencanaan.
c) Analizing planning problem area artinya mengkaji permasalahan perencanaan yang mencakup:
i) Study areas and systems of subareas artinya mengkaji permasalahan dan sub permasalahan,
ii) gathering date artinya pengumpulan data, tabulating data atau tabulasi data,
iii) forecasting atau proyeksi.
d) Conceptualizing and designing plans, mengembangkan rencana yang mencakup:
i) identifying prevailing trends atau identifikasi kecenderungan-kecenderungan yang ada, (b) estabilishing goals and objective atau merumuskan tujuan umum dan tujuan khusus,
ii) designing plans, menyusun rencana.
e) Evaluating plan, menilai rencana yang telah disusun tersebut yang mencakup:
i) planning through simulation, simulasi rencana,
ii) evaluating plan, evaluasi rencana,
iii) selecting a plan, memilih rencana.
f) Specifying the plan, menguraikan rencana yang mencakup:
i) problem formulation, merumuskan masalah,
ii) reporting result atau menyusun hasil rumusan dalam bentuk final plan draft atau rencana terakhir.
g) Implementing the plan, melaksanakan rencana yang mencakup:
i) program preparation, persiapan rencana operasional,
ii) plan approval, legal justification, persetujuan dan pengesahan rencana,
iii) organizing operational units, mengatur aparat organisasi.
h) Plan feedback, balikan pelaksanaan rencana yang mencakup:
i) monitoring the plan, memantau pelaksanaan rencana,
ii) evaluation the plan, evaluasi pelaksanaan rencana,
iii) adjusting, altering or planning for what, how, and by whom yang berarti mengadakan penyesuaian, mengadakan perubahan rencana atau merancang apa yang perlu dirancang lagi bagaimana rancangannya, dan oleh siapa
Pendekatan perencanaan pendidikan :
a. Pendekatan Tuntutan sosial (social Demand Aproach)
Pendekatan ini dikenal dengan pendekatan permintaan masyarakat masyarakat yaitu suatu pendekatan yang bersifat tradisional dalam pengembangan pendidikan. Pendektan ini di dasarkan pada tujuan untuk memenuhi tuntutan atau permintaan seluruh individu terhadap pendidikan pada tempat dan waktu tertentu dalam situasi perekonomian sosial, politik dan kebudayaan yang ada pada waktu itu.
b. Pendekatan Ketenagakerjaan (Man Power Aproach)
Dalam pendekatan ketenagakerjaan ini kegiatan-kegiatan pendidikan diarahkan kepada usaha untuk memenuhi kebutuhan nasional akan tenaga kerja. Pada tahap permulaan pembangunan tentu saja memerlukan banyak tenaga kerja dari segala tingkatan dan dalam berbagai jenis keahlian.
c. Pendekatan Nilai Imbalan (Rate of Return Aproach)
Dalam pendekatan ini dipertimbangkan penentuan besarnya investasi dalam dunia pendidikan sesuai dengan hasil, keuntungan atau efektifitas yang akan diperolehnya. Dalam hal ini bukan hanya biaya keseluruhan pendidikan tetapi juga biaya biaya sesuatu jenjang dan jenis pendidikan selalu dibandingkan dengan nilai hasil, seperti misalnya kenaikan pendapatan atau kenaikan produktifitas dari pada orang-orang yang sudah memperoleh pendidikan.

JOB ANALISIS

 by Aceng Kurnia & Endang Tuti Supriatin (Mahasiswa Program Pasca Sarjana Universitas Galuh Ciamis)

DEFINISI

DESSLER (2003;116)
Analisis pekerjaan (Job Analysis) adalah prosedur yang anda lalui untuk menentukan tanggung jawab posisi-posisi tersebut dan karakteristik orang-orang yang bekerja untuk posisi-posisi tersebut. Analisis ini memberikan informasi yang digunakan untuk membuat deskripsi pekerjaan (daftar pekerjaan) dan spesifikasi pekerjaan (jenis orang yang dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut).

CUSHWAY (2004;38)
There are number of reasons for analyzing jobs. The main uses to the organization are as follows: Human resources planning, Selection, Job evaluation, Training & development, Job redesign, Performance management, Organization review & restructuring, Employee’s right.

KESIMPULAN
Analisis pekerjaan adalah proses pengumpulan informasi mengenai suatu pekerjaan yang dilakukan oleh seorang pekerja yang dilaksanakan dengan mengamati cara atau mengadakan interview terhadap pekerja dengan bukti-bukti yang benar dari supervisor.

TUJUAN
1. Job description
2. Job classification
3. Job evaluation
4. Job design restructuring
5. Personnel requirement
6. Performance appraisal
7. Worker training
8. Worker mobility
9. Efficiency
10. Safety
11. Human resources planning
12. Legal requirement

ASPEK-ASPEK

1. Keluaran pekerjaan
2. Aktifitas yang dilaksanakan
3. Kompetensi
4. Struktur balas jasa

TEKNIK

*) Menentukan bagaimana untuk menggunakan informasi yang didapat
*) Meninjau informasi dasar yang relevan
*) Memilih posisi yang dapat mewakili
*) Menganalisis pekerjaan
*) Memverifikasi informasi analisis pekerjaan
*) Membuat deskripsi pekerjaan dan pekerjaan

JENIS
1. ANALISIS PEKERJAAN MODERN
2. ANALISIS PEKERJAAN YANG BERORIENTASI HASIL

KAITAN DENGAN MSDM LAINNYA
Mempermudah dalam:
1. REKRUTMEN
2. KOMPENSASI
3. PENILAIAN PRESTASI
4. PELATIHAN
5. MENENTUKAN KEWAJIBAN YANG TIDAK DITUGASKAN

Sabtu, 02 April 2011

WISE WORDS

Today must be better than yesterday
Tomorrow must be better than today
"Hari ini harus lebih baik daripada kemarin"
"Hari esok harus lebih baik daripada hari ini"

Life is struggle
"Hidup adalah perjuangan"

Experience is the best teacher
"Pengalaman adalah guru yang terbaik"

Where there is a will there is a way
"Dimana ada kemauan pasti ada jalan"

All start is difficult
"Setiap permulaan itu sulit"

A friend in need is a friend in deed
"Teman sejati adalah yang selalu ada di kala susah"